Mesin berbahan bakar etanol
Etanol merupakan cairan yang sering digunakan pada mobil, meskipun juga
mungkin digunakan pada kendaraan lainnya, seperti traktor, perahu, dan
pesawat terbang.
Konsumsi etanol dalam mesin lebih boros 51% dibandingkan bensin, karena
energi per unit volume etanol 34% lebih rendah dibandingkan dengan
bensin. Rasio kompresi pada mesin yang berbahan bakar etanol saja, dapat
membuat mesin ini lebih bertenaga dan lebih irit bahan bakar. Pada
umumnya, mesin yang hanya berbahan bakar etanol dikonfigurasi untuk
menambahkan sedikit tambahan tenaga dan torsi yang lebih baik
dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin. Pada kendaraan bahan
bakar fleksibel,
rasio kompresi yang lebih rendah menyebabkan mesinnya perlu
dikonfigurasi ulang, sehingga bisa mendapatkan keluaran tenaga yang sama
saat memakai bahan bakar bensin atau etanol.
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari etanol, maka rasio kompresi harus dinaikkan. Rasio kompresi pada mobil bermesin berbahan bakar etanol murni saat ini didesain kira-kira lebih boros 20-30% dibandingkan dengan versi bahan bakar bensinnya.
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari etanol, maka rasio kompresi harus dinaikkan. Rasio kompresi pada mobil bermesin berbahan bakar etanol murni saat ini didesain kira-kira lebih boros 20-30% dibandingkan dengan versi bahan bakar bensinnya.
Etanol
mengandung bahan-bahan yang dapat larut dan tidak dapat larut.
Bahan-bahan yang dapat larut, yaitu ion-ion klorida, mempunyai sifat
korosif. Ion halida
meningkatkan korosi dengan 2 cara: secara kimia, ion ini akan menyerang
pasivator film oksida pada logam sehingga akan menimbulkan korosi, dan
kedua, ion ini akan meningkatkan konduktivitas bahan bakar.
Konduktivitas elektrik yang meningkat menyebabkan korosi pada elektrik
dan galvanis pada sistem bahan bakar. Bahan-bahan yang dapat larut,
seperti aluminium hidroksida yang merupakan produk dari ion halida tadi,
akan menyumbat sistem bahan bakar sedikit demi sedikit.
Etanol bersifat higroskopis,
yang artinya etanol akan menyerap uap air langsung dari atmosfer.
Karena menyerap air akan mengencerkan nilai bahan bakar etanol (dan juga
akan menimbulkan knocking pada mesin), maka dalam pengepakannya,
bahan bakar etanol harus ditutup rapat. Karena etanol dengan amat mudah
bercampur dengan air, maka etanol tidak dapat didistribusikan dengan
pipa yang lebih efisien dan modern.
Para teknisi sekarang juga melihat dampak yang ditimbulkan karena
adanya kandungan air dalam etanol yang menyebabkan kerusakan pada
mesin-mesin kecil, terutama pada karburatornya. Sebuah studi yang dilakukan oleh MIT pada tahun 2004 dan sebuah paper yang dipublikasika oleh Society of Automotive Engineers
mengidentifikasikan sebuah metode yang lebih baik untuk mengeksplorasi
karakteristik bahan bakar etanol daripada jika hanya mencampurkannya
dengan bensin.
Metode ini akan memunculkan kemungkinan bahwa alkohol
nantinya akan memperbaiki efektifitas pada mobil elektrik hibrida.
Perubahan ini akan menggunakan mesin 2 bahan bakar (dual-fuel)
yaitu alkohol murni (atau azeotrop atau E85) dengan injeksi langsung
turbocharger, dengan rasio kompresi tinggi, volume silinder kecil,
tetapi menghasilkan tenaga yang sama dengan mesin yang memiliki volume
silinder 2 kalinya. Setiap bahan bakar aka.
Campuran etanol yang tinggi akan memunculkan masalah yaitu kurangnya tekanan uap
bahan bakar tersebut sehingga susah untuk menguap dan memicu pembakaran
di musim dingin selagi musim dingin (hal ini terjadi karena etanol
cenderung menaikkan kalor penguapan bahan bakar). Ketika tekanan uap kurang dari 45 kPa maka mesin akan suusah untuk dinyalakan.
Maka, untuk menghindari masalah ini, terutama ketika suhu kurang dari
11 °C (52 °F), maka pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat
untuk menggunakan E85 sebagai campuran etanol maksimum yang digunakan di
kendaraan bahan bakar fleksibel di negara mereka.
Di tempat-tempat yang suhunya sangat dingin, pemerintah Amerika Serikat mengurangi campuran etanol pada bahan bakar menjadi E70, meskipun namanya tetap dijual sebagai E85. Selain itu, di tempat yang suhunya turun sampai dibawah −12 °C (10 °F), maka disarankan untuk menambahkan sistem pemanas mesin, berlaku untuk bensin dan kendaraan E85. Pemerintah Swedia juga mempunyai sistem pengurangan campuran etanol ini, mereka mengurangi campuran etanol menjadi E75 selagi musim dingin.
Di tempat-tempat yang suhunya sangat dingin, pemerintah Amerika Serikat mengurangi campuran etanol pada bahan bakar menjadi E70, meskipun namanya tetap dijual sebagai E85. Selain itu, di tempat yang suhunya turun sampai dibawah −12 °C (10 °F), maka disarankan untuk menambahkan sistem pemanas mesin, berlaku untuk bensin dan kendaraan E85. Pemerintah Swedia juga mempunyai sistem pengurangan campuran etanol ini, mereka mengurangi campuran etanol menjadi E75 selagi musim dingin.
Kendaraan
bahan bakar fleksibel di Brasil dapat dioperasikan
menggunakan etanol sampai E100. Mesin kendaraan ini juga akan
menimbulkan turunnya uap penguapan seperti pada kendaraan E85. Untuk
mengatasinya, kendaraan bahan bakar fleksibel di Brasil juga dibuatkan
tangki bensin kecil cadangan yang diletakkan dekat mesin. Ketika mesin
akan dinyalakan, maka bensin akan diinjeksikan ke ruang bakar sehingga
tidak menimbulkan masalah di suhu rendah.
Bensin ini biasanya dibutuhkan bagi penduduk yang tinggal di Brasil bagian tengah atau selatan, dimana saat musim dingin suhunya akan turun sampai dibawah 15 °C (59 °F). Pada tahun 2009, akhirnya diluncurkan mesin berbahan bakar fleksibel generasi terbaru yang tidak membutuhkan tangki bensin tambahan lagi. Di bulan Maret 2009, Volkswagen do Brasil meluncurkan Polo E-Flex, mobil berbahan bakar fleksibel pertama di Brasil yang tidak lagi menggunakan tangki bensin tambahan untuk menyalakan mesin.
Terima kasih tela berkunjung di LingkaranDunia, semoga saja artikal ini bermanfaat buat anda, dan jangan lupa di LIKE dan Komen.
Bensin ini biasanya dibutuhkan bagi penduduk yang tinggal di Brasil bagian tengah atau selatan, dimana saat musim dingin suhunya akan turun sampai dibawah 15 °C (59 °F). Pada tahun 2009, akhirnya diluncurkan mesin berbahan bakar fleksibel generasi terbaru yang tidak membutuhkan tangki bensin tambahan lagi. Di bulan Maret 2009, Volkswagen do Brasil meluncurkan Polo E-Flex, mobil berbahan bakar fleksibel pertama di Brasil yang tidak lagi menggunakan tangki bensin tambahan untuk menyalakan mesin.
Glukosa (gula sederhana) dibuat oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis.
6 CO2 + 6 H2O + cahaya matahari → C6H12O6 + 6 O2
Dalam fermentasi etanol, glukosa akan dipecah menjadi etanol dan karbon dioksida.
C6H12O6 → 2 CH3CH2OH+ 2 CO2 + panas
Ketika etanol dibakar (direaksikan dengan oksigen) maka akan dihasilkan karbon dioksida, air, dan panas:
CH3CH2OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O + panas
Terima kasih tela berkunjung di LingkaranDunia, semoga saja artikal ini bermanfaat buat anda, dan jangan lupa di LIKE dan Komen.