Tumbuhan
Dalam biologi, tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong ke dalam kerajaan Plantae. Di dalamnya terdiri atas beberapa klad yakni, tanaman berbunga, Gymnospermae atau Tumbuhan berbiji terbuka, Lycopodiopsida, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau.
Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh mengandung selulosa. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri dengan mengubah energi cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis dalam organel sel bernama kloroplas. Karena warna hijau yang dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Namun ada juga tumbuhan yang bersifat parasit dan beberapa sudah tidak
memiliki kemampuan fotosintesis dengan sedikit atau bahkan tanpa klorofil. Tanaman juga bisa dikarekterisasi dari cara mereka berkembang biak, kemampuan pertumbuhan, dan pergiliran keturunan.
Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut.
Tumbuhan hijau menghasilkan hampir seluruh molekul oksigen di muka bumi
ini dan merupakan bagian terpenting dalam sistem ekologi bumi.
Tumbuhan-tumbahan yang sudah di domestikasi
bisa menghasilkan biji, buah-buahan dan sayuran yang berguna sebagai
bahan dasar pangan manusia. Selain itu tumbuhan juga digunakanan sebagai
tanaman hiasan dan banyak yang berkhasiat obat serta digunakan dalam
ilmu medis. Ilmu mengenai studi tanaman disebut botani, yakni salah satu cabang ilmu biologi.
Daftar isi
- 1 Batasan
- 1.1 Definisi Plantae saat ini
- 1.2 Status alga
- 2 Ciri-ciri khas
- 3 Album
- 4 Lihat pula
Batasan
Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga ("ganggang") dan fungi (cendawan, termasuk jamur lendir, bahkan bakteri), sebagai anggotanya. Batasan tumbuhan semacam ini dikenal sebagai tumbuhan dalam arti luas, yang kini dianggap sudah usang.
Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun tumbuh stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari selulosa, bahan yang menyusun dinding sel tumbuhan, tetapi tersusun dari kitin, yang malah kebanyakan dihasilkan hewan.
Definisi Plantae saat ini
Ketika nama Plantae atau tumbuhan digunakan pada kelompok tertentu dari organisme atau takson,
itu umumnya mengacu pada satu dari empat konsep. Dari yang paling tidak
inklusif sampai paling inklusif, keempat pengelompokan itu adalah:
1. Tumbuhan darat, juga disebut Embryophyta
Kelompok ini mencakup lumut hati, lumut tanduk, lumut daun, dan tumbuhan berpembuluh, dan juga tumbuhan fosil yang mirip dengan kelompok yang masih hidup (mis., Metaphyta Whittaker, 1969, Plantae Margulis, 1971).
2. Tumbuhan hijau, juag disebut Viridiplantae, Viridiphyta atau Chlorobionta
Kelompok ini mencakup alga hijau, dan tumbuhan darat yang muncul dari mereka, termasuk stonewort. Nama yang diberikan ke kelompok-kelompok ini berbeda-beda pada Juli 2011. Viridiplantae mencakup kelompok organisme yang memiliki selulosa di dinding selnya, memiliki klorofil a dan b dan memiliki plastida yang dibatasi oleh hanya dua membran yang mampu menyimpan pati. Ini adalah klad yang menjadi subyek utama dari artikel ini (mis., Plantae Copeland, 1956).
3. Archaeplastida, Plastida atau Primoplantae
Kelompok ini mencakup tumbuhan hijau di atas ditambah Rhodophyta (alga merah) dan Glaucophyta. Klad ini mencakup organisme yang bereon-eon [dua eon, lihat periode di kanan atas halaman] lalu mendapatkan kloroplasnya langsung dengan memakan sianobakteri (mis., Plantae Cavalier-Smith, 1981).
4. Definisi lama tumbuhan
Klasifikasi lama menempatkan alga, fungi atau bakteri yang beragam ke dalam Plantae (mis., Plantae atau Vegetabilia Linnaeus, Plantae Haeckel 1866, Metaphyta Haeckel, 1894, Plantae Whittaker, 1969).
Cara lain untuk melihat hubungan antara kelompok yang berbeda yang telah disebut "tumbuhan" yaitu melalui kladogram,
yang menunjukkan hubungan evolusioner mereka. Sejarah evolusi dari
tumbuhan belum sepenuh ya ditetapkan, tetapi satu hubungan yang diterima
antara tiga kelompok yang dideskripsikan di atas ditunjukkan di bawah
ini. Yang telah disebut "tumbuhan" dicetak tebal.
Archaeplastida
Glaucophyta | |||||||||||||||||||||||
|
Status alga
Kebanyakan alga sudah tidak lagi dimasukkan ke dalam Kerajaan
Plantae. Alga terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda dari
organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis, yang
masing-masing muncul secara terpisah-pisah dari leluhur yang
non-fotosintetik. Alga yang paling mencolok adalah gulma laut, alga multiseluler yang mungkin kurang lebih mirip tanaman terestrial, tetapi diklasifikasikan bersama alga hijau, merah, dan coklat. Masing-masing kelompok alga ini juga termasuk berbagai jenis organisme mikroskopik dan organisme uniseluler.
Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan
tumbuhan karena mereka tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak
memembentuk klorofil sebagai pigmen penangkap energi. Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni
tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini.
Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai
keturunan dari suatu alga hijau purba.
Ciri-ciri khas
Ciri
yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang
dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam
proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian,
tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti
pada sejumlah tumbuhan parasit,
merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik.
Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama
dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak
sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah)
karena memiliki flagelum.
Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik
atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder
sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau
serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini.
Pada tingkat seluler, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin
menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana
kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang
memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel.
Terima kasih atas kunjungan anda di LingkaranDunia, serta membaca artikel yang mengenai Ilmu Biologi, yang mungkin bermanfaat buat anda.