Selamat datang kembali teman-teman Akostader, di LingkaranDunia. Kali ini saya akan berbegi informasi mengenai Ilmu Biologi yang Mencakup Biofisika, dalam artian lain Biofisika berasal dari ilmu biologi, agar lebih memperjelasnya silahkan anda membaca di bawah ini:
A. Biofisika – mempelajari proses biologis dalam kerangka fisika, dengan menerapkan teori, dan metode yang secara tradisional digunakan dalam ilmu fisika.
Pengertian Biofisika adalah studi tentang
fenomena biologis dengan menggunakan metode-metode dan konsep-konsep
fisika, sedangkan di dalam Anonim (2005) dikemukakan bahwa biofisika
adalah studi interdisipliner tentang fenomena dan problem-problem
biologis dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik fisika.
Biofisika bergantung pada teknik-teknik yang berasal dari ilmu fisika
tetapi difokuskan pada problem-problem biologis.
Mengacu pada definisi yang telah dikemukakan mengenai biofisika, maka dalam konteks seorang pekerja yang melakukan aktivitas di alam terbuka, maka biofisika dapat dipandang sebagai studi tentang fenomena biologis pada seorang pekerja yang berinteraksi dengan lingkungan fisik setempat ketika sedang melakukan aktivitas kerja dengan menggunakan prinsip, konsep, dan metode fisika. Dalam hal ini Campbell (1977) menyebut kajian fisika dalam konteks ini sebagai biofisika lingkungan. Menurut Campbell (1977) perkembangan dalam bidang biofisika lingkungan terutama terfokus pada dua bidang yaitu:
Penggunaan model-model matematis untuk mengkuantifikasi laju transfer panas dan massa, dan Pengunaan persamaan kontinuitas yang telah mengantar pada analisis neraca energi. Oleh karena itu dapat dikemukakan bahwa dalam biofisika lingkungan dipelajari mengenai bagaimana penerapan konsep-konsep fisika pada interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungan fisiknya, sehingga dalam konteks ini dipelajari mengenai aplikasi konsep-konsep fisika pada interaksi antara pekerja dan lingkungan fisiknya ketika melakukan aktivitas di alam terbuka.
Dalam suatu sistem kerja (Corlett and Clark, 1995), interaksi yang penting bukan hanya antara manusia dengan lingkungan fisiknya akan tetapi juga dengan peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada waktu bekerja. Ketiga bentuk interaksi ini dilukiskan pada gambar berikut ini.
Ambila sebagai contoh seorang mahasiswa yang melakukan aktivitas praktikum lapangan. Iklim mikro yang terdiri dari: radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin yang merupakan unsur lingkungan fisik, menjadi sangat penting sebagai faktor yang berpengaruh.
Selain
itu perlengkapan dan peralatan yang di gunakan juga menentukan.
Perlengkapan yang paling penting biasanya adalah setelan pakaian, dan
perlengkapan lainnya seperti pakaian pelindung
diri (PPD) seperti topi, payung, jas/mantel, dan termasuk di sini
adalah sepatu. Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan tujan
dalam melakukan aktivitas. Untuk aktivitas praktikum lapangan peralatan
yang digunakan adalah peralatan-peralatan yang berhubungan dengan aktivitas unit-unit praktikum yang direncanakan.
Proses secara fisik berlangsungnya dan terjadinya pengaruh iklim mikro, perlengkapan dan peralatan yang digunakan terhadap tubuh si pelaku aktivitas merupakan proses biofisika. Konsep biofisika yang penting dalam terjadinya proses biofisika dalam konteks ini adalah hukum kekekalan energi. Menurut Campbell (1977) konsep kekekalan energi ini, yang juga biasa ditulis dalam bentuk persamaan kontinuitas, dalam aplikasi lanjut biofisika lingkungan akhirnya bermuara pada analisis neraca energi.
Analisis Neraca energi dapat dilakukan dengan menggunakan pendakatan sistem. Dengan memandang tubuh manusia sebagai suatu sistem, Havenith (1999, 2002), Blazejczyk (2000), Brake dan bates (2002) dan Epstein and Moran (2006) menuliskan persamaan neraca panas untuk tubuh manusia sebagaimana pada persamaan berikut,
Panas
yang Tersimpan = Panas yang Diproduksi – Panas yang Hilang = (laju
Metabolik – Usaha Eksternal) – (Konduksi + Radiasi + Konveksi +
Evaporasi + Respirasi)
Faktor-faktor yang menyatakan kehilangan panas tubuh sebagaimana yang telah dinyatakan pada persamaan di atas untuk jalur konduksi, konveksi, dan radiasi, mengikuti persamaan umum transfer atau perpindahan panas (Havenith, 2004; Campbell, 1977; Monteith and Unsworth, 1990) yang bentuk umumnya dapat ditulis seperti persamaan,
Panas yang Hilang = (Gradien x Luas Permukaan)/Tahanan
Dari persamaan ini dapat dikemukakan bahwa untuk tiap jalur; konduksi, konveksi dan radiasi, jumlah panas yang ditransfer bergantung pada daya penggerak (driving force), yaitu gradien suhu dan tekanan uap, luas permukaan tubuh yang terlibat dan tahanan dimana panas mengalir, yaitu dapat berupa insulasi pakaian.
Menurut Havenith (1999, 2001, 2002, dan 2004) proses pelepasan panas dan proses produksi panas dalam neraca energi terarah kepada mempertahankan suhu tubuh normal sekitar 37 0C. Nilai ini dicapai dengan menyeimbangkan jumlah panas yang dihasilkan dalam tubuh dengan jumlah panas yang hilang. Gambar berikut menunjukkan representasi skematik jalur bentuk-bentuk energi yang terjadi ketika pekerja melakukan aktivitas di alam terbuka seperti praktikum lapangan.
Produksi panas ditentukan oleh aktivitas metabolik. Pada saat sedang istirahat, panas dihasilkan oleh tubuh untuk fungsi-fungsi dasar tubuh seperti respirasi dan fungsi jantung dengan memberikan pada sel-sel tubuh oksigen dan makanan (nutrients) yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi-fungsi dasar tersebut. Pada saat melakukan aktivitas pekerjaan, kebutuhan otot-otot aktif terhadap oksigen dan makanan meningkat, dan sebagai akibatnya aktivitas metabolik juga meningkat. Ketika sel-sel otot aktif membakar makanan untuk aktivitas mekanis, sebagian energi dibebaskan ke luar tubuh sebagai kerja eksternal, tetapi sebagian besar dilepaskan ke dalam otot sebagai panas. Bila panas tidak dilepaskan panas tersebut akan memanaskan tubuh sampai level yang mematikan.
Lebih jauh
Havenith (1999, 2002) mengemukakan, untuk panas yang hilang dari tubuh,
terdapat beberapa jalur. Jalur yang berperan sedikit adalah konduksi.
Konduksi hanya menjadi faktor penting untuk orang yang bekerja di dalam
air, atau orang yang bekerja untuk penanganan produk-produk dingin atau
bekerja dalam posisi terlentang dimana tubuh bersentuan dengan medium
transfer panas. Jalur yang lebih penting untuk pelepasan panas adalah
konveksi, ketika udara yang lebih dingin mengalir sepanjang permukaan
kulit. Oleh karena itu panas akan ditransfer dari kulit ke udara di
sekitarnya. Panas juga akan ditransfer dalam bentuk radiasi
elektromagnetik atau yang juga disebut radiasi gelombang panjang. Ketika
ada perbedaan antara suhu permukaan tubuh dan suhu permukaan objek atau
benda-benda yang ada di sekitarnya maka akan terjadi transfer panas
melalui radiasi.
Akhirnya, tubuh juga memiliki jalur lain untuk pelepasan panas ke luar tubuh, yaitu panas yang hilang melalui evaporasi. Karena kemampuan tubuh untuk berkeringat, uap air yang muncul di permukaan kulit melalui pori-pori kulit dapat berevaporasi, dengan mana sejumlah panas dilepaskan ke luar dari tubuh.
Selain
kehilangan panas konvektif dan evaporatif dari kulit, tipe kehilangan
panas tersebut terjadi dari paru-paru melalui respirasi. Karena udara
yang keluar dari paru-paru biasanya lebih dingin dan lebih kering dari
pada permukaan dalam paru-paru. Melalui proses respirasi tubuh
kehilangan sejumlah panas yang dapat mencapai 10% dari total panas yang
diproduksi tubuh.
Agar tubuh
stabil, panas yang hilang harus seimbang dengan panas yang diproduksi.
Jika tidak demikian, kandungan panas tubuh akan berubah, yang
menyebabkan suhu tubuh naik atau turun. Jadi jika produksi panas melalui
laju metabolik lebih tinggi daripada jumlah semua panas yang hilang,
panas yang tersimpan akan bertanda positif (surplus), yang berarti
kandungan panas tubuh meningkat dan suhu tubuh akan meningkat. Jika
panas yang tersimpan bertanda negatif (defisit), panas yang hilang lebih
besar daripada panas yang diproduksi. Tubuh menjadi dingin, dan suhu
tubuh akan turun.
B. Fisika
Fisika (bahasa Yunani: φυσικός (fysikós), "alamiah", dan φύσις (fýsis),
"alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari
perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari
partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
C. Biologi
Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme
hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan
taksonominya. Ilmu biologi modern sangat luas, dan eklektik, serta
terdiri dari berbagai macam cabang, dan subdisiplin. Namun, meskipun
lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua
penelitian, sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi umumnya
mengakui sel sebagai satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar
pewarisan, dan evolusi sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya
spesies baru. Selain itu, organisme diyakini bertahan dengan
mengonsumsi, dan mengubah energi serta dengan meregulasi keadaan
dalamnya agar tetap stabil, dan vital.
Terima kasih telah berkunjung di LingkaranDunia, serta membaca artikel yang berjudul Biofisika adalah Ilmu yang Mempelajari Proses Biologis Dalam Kerangka Fisika, dan semoga artikel yang saya bagikan ini bermanfaat buat anda sahabat Akostader.