Inilah Sejarah Elektron
Sejarah
Orang
Yunani Kuno meyakini bahwa ambar dapat menarik benda-benda kecil
ketika digosok-gosokkan dengan bulu hewan. Selain petir, fenomena ini
merupakan salah satu catatan terawal manusia mengenai listrik. Dalam
karya tahun 1600-nya De Magnete, fisikawan Inggris William Gilbert menciptakan istilah baru electricus untuk merujuk pada sifat penarikan benda-benda kecil setelah digosok. Bahasa Inggris untuk kata electric diturunkan dari bahasa Latin ēlectrum, yang berasal dari bahasa Yunani ήλεκτρον (ēlektron) untuk batu ambar.
Pada tahun 1737, C. F. du Fay dan Hawksbee secara independen menemukan apa yang mereka percaya sebagai dua jenis listrik friksional; satunya dihasilkan dari
penggosokan gelas, yang lainnya dihasilkan dari penggosokan resin. Dari
sinilah, Du Fay berteori bahwa listrik terdiri dari dua fluida elektris,
yaitu "vitreous" dan "resinous", yang dipisahkan oleh gesekan dan
menetralkan satu sama lainnya ketika bergabung. Satu dasarwasa kemudian, Benjamin Franklin
mengajukan bahwa listrik tidaklah berasal dari fluida elektris yang
bermacam-macam, namun berasal dari fluida elektris yang sama di bawah
tekanan yang berbeda. Ia memberikan tatanama muatan positif dan negatif untuk tekanan yang berbeda ini.
Antara
tahun 1838 dan 1851, filsuf alam Britania Richard Laming mengembangkan
gagasan bahwa atom terdiri dari materi inti yang dikelilingi oleh
partikel subatom yang memiliki muatan listrik. Awal tahun 1846,
fisikawan Jerman William Weber berteori bahwa listrik terdiri dari
fluida yang bermuatan positif dan negatif, dan interaksinya mematuhi
hukum kuadrat terbalik. Setelah mengkaji fenomena elektrolisis pada
tahun 1874, fisikawan Irlandia George Johnstone Stoney mengajukan teori
bahwa terdapat suatu "satuan kuantitas listrik tertentu" yang merupakan
muatan sebuah ion monovalen. Ia berhasil memperkirakan nilai muatan
elementer e ini menggunakan Hukum elektrolisis Faraday.
Namun, Stoney percaya bahwa muatan-muatan ini secara permanen terikat
pada atom dan tidak dapat dilepaskan. Pada tahun 1881, fisikawan Jerman Hermann von Helmholtz
berargumen bahwa baik muatan positif dan negatif dibagi menjadi
beberapa bagian elementer, yang "berperilaku seperti atom dari listrik".
Pada tahun 1894, Stoney menciptakan istilah electron untuk mewakili muatan elementer ini. Kata electron merupakan kombinasi kata electric dengan akhiran on, yang digunakan sekarang untuk merujuk pada partikel subatomik seperti proton dan neutron.
Terima kasih telah membaca artikel mengenai Sejarah Elektron, semoga apa yang saya bagikan ini bermanfaat
buat anda, jika ingin melihat artikel lainnya silahkan masukkan kata kunci
LingkaranDunia Akostader/http://amirakostader.blogspot.co.id/