Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
PLTN TRANSMUTASI
Teknologi LENR memanfaatkan daya dari energi nuklir lemah, tetapi menangkap energi ini cukup sulit. Selama ini upaya terbaik NASA
melibatkan kisi-kisi Ni dan ion-ion hidrogen. Ion tersebut dihisap ke
dalam kisi-kisi Ni, kemudian kisi tersebut diosilasi pada frekuensi amat
tinggi (antara 5-30 Tera Hertz). Osilasi itu mengeksitasi elektron Ni
yang dipaksa masuk ke dalam ion hidrogen (proton) membentuk netron
lambat. Ni segera menyerap netron-netron ini, sehingga ia tidak stabil.
Oleh karena itu, Ni melucuti netron dari elektronnya sehingga menjadi
proton, yang menyebabkan Ni menjadi Cu (tembaga) dengan melepaskan
energi ke dalam proses. LENR memanfaatkan netron lambat dengan energi di
bawah 1 eV sehingga tidak menghasilkan radiasi ionisasi atau limbah
radioaktif. Hal itu menyebabkan LENR cocok untuk reaktor nuklir rumahan
dan kendaraan yang menghasilkan panas dan listrik. Selain Ni, Karbon
juga dapat digunakan yang akan berubah menjadi Nitrogen.
PLTN dilakukan dengan sistem berlapis-lapis (defence in depth). PLTN
dirancang, dibangun dan dioperasikan sesuai dengan ketentuan yang sangat
ketat, mutu yang tinggi dan teknologi mutakhir. PLTN juga dilengkapi
dengan sistem pengaman / keselamatan yang digunakan untuk mencegah dan
mengatasi akibat-akibat dari kecelakaan yang mungkin terjadi selama umur
PLTN. Lapis keselamatan berikutnya adalah, PLTN dilengkapi dengan
sistem tambahan yang dapat diandalkan untuk mengatasi kecelakaan
terparah yang diperkirakan dapat terjadi pada suatu PLTN. Walau begitu
kecelakaan tersebut kemungkinannya amat sangat kecil terjadi selama umur
PLTN.
Teknologi LENR (PLTN Transmutasi, Ni-H) memiliki beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan reaktor nuklir (PLTN Fissi Uranium/Plutonium/Thorium), yaitu tidak ada bahan radioaktif yang terlibat sebagai bahan bakar, dan tidak ada limbah radioaktif dari proses reaksi nuklir transmutasi (gas, cair, dan bahan bakar bekas). Di samping itu, LENR memiliki densitas energi serupa dengan sumber energi nuklir, yang mempunyai densitas energi superior dibandingkan dengan sumber energi minyak, batubara, dan gas. Contoh:
Teknologi LENR (PLTN Transmutasi, Ni-H) memiliki beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan reaktor nuklir (PLTN Fissi Uranium/Plutonium/Thorium), yaitu tidak ada bahan radioaktif yang terlibat sebagai bahan bakar, dan tidak ada limbah radioaktif dari proses reaksi nuklir transmutasi (gas, cair, dan bahan bakar bekas). Di samping itu, LENR memiliki densitas energi serupa dengan sumber energi nuklir, yang mempunyai densitas energi superior dibandingkan dengan sumber energi minyak, batubara, dan gas. Contoh:
BBM: C + O2 >>> CO2 + 4,1 eV; sedangkan LENR: Ni-62 + H >>> Cu-63 + 6,12 MeV
Kelebihan lain LENR:
- Biaya rendah: sekitar 1/1000 biaya BBM (Biaya transportasi juga lebih rendah)
- Densitas Energinya Superior: densitas energi > 1juta kali densitas energi fosil (minyak, batubara, gas alam), tepatnya, panas dari satu liter Ni-H setara dengan panas 2 juta liter BBM, bahkan lebih tinggi dari densitas energi PLT fissi nuklir komersial saat ini. Seperti diketahui bahwa reaksi molekul Ni dan proton / hidrogen menghasilkan panas ~5-6MeV, sedangkan panas total fissi uranium ~200MeV, dan panas total fusi nuklir D+T ~18-20MeV.
- Cadangan bahan bakar LENR amat melimpah yang diduga habis sekitar 10 juta tahun, sedangkan fosil sekitar 150 tahun
- Lingkungan Hijau dan Selamat: LENR itu 100% Hijau dan bebas karbon. Meski LENR adalah reaksi nuklir, ia tidak memerlukan uranium / plutonium / thorium, tidak menghasilkan limbah nuklir atau produk samping nuklir, tidak punya efek merugikan atau isu keselamatan seperti PLTN fissi. Tidak ada emisi, tidak ada polusi, tidak ada bising (cukup senyap)
- Tidak Terbatas: Bahan bakar LENR saat ini, Ni-H tidak terbatas. Ni dan gas hidrogen adalah logam dan gas dengan kelimpahan terbesar di bumi. Ni dan gas hidrogen akan menghasilkan panas bila mereka bercampur, dan Ni bertransmutasi membentuk tembaga dan energi panas. LENR dapat menggunakan logam selain Ni (lebih mahal), misalnya Paladium, Titanium, dan Platina.
- Murah, kecil, dan dapat diatur ukurannya: Peralatan LENR efisien dari sisi biaya. Mereka itu kecil, mudah dibuat/dioperasikan, sangat efisien dan handal, tidak ada bagian yang bergerak, dan hanya membutuhkan pergantian wadah (cartridge) Ni-H setiap 6 bulan.
Persyaratan pembangkit panas/listrik berbasis LENR, agar sukses dikomersialkan adalah:
- COP (Coefficient of Performance), rasio energi keluar dan masuk, harus tinggi; contoh: bila COP = 6, maka 1 kW daya masuk menghasilkan panas 6 kW. Makin tinggi COP, mesin LENR makin efisien.
- Temperatur kerja cukup tinggi
Bila COP = 5, dan temperatur teras setinggi 1000 oC, maka semua problem energi di dunia dapat terpecahkan.
Terima kasih Suda berkunjung di blog saya, semoga artikel ini dapat bermanfaat buat anda dan jangan lupa di LIKE... Salam AKOSTADER