Penyakit yang Sering datang Kepada Mahasiswa
Pernahkah kamu merasa tiba-tiba sedih padahal kamu baru saja pulang hangout
bareng temen? Tiba tiba merasa kesepian atau pasrah tanpa alasan?.
Merasa gelisah saat membuka mata di pagi hari dan benar-benar malas
beranjak pergi. Memikirkan mapel hari ini. Orang-orang yang akan kita
temui. Apakah dosen hadir atau tidak. Tugas yang belum sempat kita
kerjakan. Entah malas atau memang tidak tahu cara mengerjakanya?. Hm..
perasaan-perasaan ini wajar dan memang sering terjadi. Sebuah fakta
menunjukkan bahwa
- 1 dari empat mahasiswa didiagnosa mempunyai penyakit
- 40% tidak perduli dan tidak mencari bantuan
- 80% merasa tugas-tugasnya sangat membebani
- 50% merasa gelisah selama di kampus
Mahasiswa memang belum sepenuhnya bisa dikatakan orang dewasa. Berbagai persoalan baru akan selalu muncul seiring dengan kita tumbuh. Secara psicologis, hal tersebut tentu saja membawa tantangan tersendiri. Apalagi jika kamu sedang kuliah ke luar negeri atau di kota orang. Yah, lebih enaknya sih mahasiswa perantauan. Tinggal jauh dari orang tua dan culture shock adalah pemicu beberapa penyakit fisik dan psicologis ini mampir padamu dulu.
Depresi
Berdasarkan Association for University and College Counseling Center Directors, 36
% mahasiswa pernah mengalami depresi dengan berbagai level. Faktor
penyebabnya tentu saja beragam. Lingkungan, pelajaran, tuntutan dari
orang tua dan masalah hati. Kebanyakan mahasiswa juga tidak mencari
tempat untuk berbagi ketika mereka mengalami kesulitan. Terutama
mahasiswa laki-laki. Wah, padahal berbagi itu indah loh!
Gejala depresi tiap orang juga berbeda – beda. Secara garis besar, depresi dapat di identifikasi dari :
- Merasa sedih dan gelisah
- Tidak nafsu makan dan kehilangan berat badan
- Tidak fokus
- Tidak tertarik pada aktifitas atau kegiatan sosial
- Lelah dan malas
- Selalu teringat pada kesalahan di masa lampau
- Cepat marah tanpa alasan yang jelas
Depresi
bisa menjadi masalah sesaat jika cepat di sadari dan cepat “move on”.
Mungkin dengan piknik, pulang kampung atau segera berkomunikasi jika
masalah melibatkan orang lain. Jangan malu untuk mencari teman
bercerita. Setidaknya kamu akan mendapat pandangan dari berbagai
perspective dan menerima masukan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, kamu juga boleh banget peka pada teman. Mengidentifikasi
apakah mereka sedang membutuhkan bantuanmu apa tidak. Biasanya jika
mereka tiba-tiba berubah sikap. Negatif dan tidak tertarik pada hal
apapun dan berubah menjadi lebih pendiam.
Maag
Sakit
maag adalah salah satu penyakit yang sering mampir ke mahasiswa.
Aktifitas yang padat dan stress beresiko membuat pola makan tidak
teratur. Apalagi kalau suka makanan pedes dan makanan instant. Sudah
pasti maag cepat datang. Gejala yang muncul jika maag sudah menyerang
adalah mual sampai muntah. Sakit perut secara hebat, pusing bahkan
pingsan. Sakit maag harus segera diobati, jika tidak dia akan banyak
memberikan gejala lebih parah seiring waktu.
Tipus
Tipus menjadi tanda jika tubuh mu benar-benar telah kelelahan. Tak
hanya itu, tipus juga menyerang karena ada bakteri Salmonella typhi yang
biasanya berasal dari makanan yang tidak bersih. Nah loh, udah tubuhnya
kecapekan, kebersihan makanannya juga tidak dijaga. Gejala
tipus adalah demam tinggi dan keringat tinggi. Mual, muntah, diare dan
perut terasa sakit. Merasa sembuh di pagi hari namun kembali merasa
lemas di sore hari. Tipus tidak bisa sembuh sebelum kamu memberi hadiah
pada dirimu sendiri dengan beristirahat.
Demam berdarah
Demam berdarah umum bagi mahasiswa kost
yang tidak suka bersih-bersih. Penyebabnya adalah nyamuk Aedes aegypti
yang notabenya suka tempat-tempat “semrawut” . Yap, tanda-tanda DB
adalah demam disertai bintik-bintik. Kalau sakit yang ini gak boleh
main-main lagi. Segera ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih
lanjut.
Terima kasih telah berkunjung di LingkaranDunia, serta membaca artikel yang berjudul Penyakit yang Sering datang Ke-Mahasiswa, dan semoga artikel ini bermanfaat buat anda.