Minyak jelantah (bahasa Inggris: waste
cooking oil) adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis
minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin
dan sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan
rumah tangga umumnya, dapat digunakan kembali untuk keperluaran kuliner
akan tetapi bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah
mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi
selama proses penggorengan.
Jadi
jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak
kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya
dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.
Karena
banyak yang berpendapatan jika minyak bekas pakai atau minyak jelantah
tidak baik untuk kesehatan. Tapi, ternyata ada banyak cara untuk
memanfaatkan minyak jelantah. Yuk sekarang jangan membuang minyak
jelantah, kita gunakan semaksimal mungkin agar bisa bermanfaat. Yuk
langsung simak!
1. Dengan dicampur bahan tertentu, minyak jelantah bisa dimanfaatkan sebagai sabun cair. Gini nih penjelasannya.
Bagaimana bisa minyak jelantah
digunakan untuk mencuci tangan? Ya, hal ini dikemukakan oleh mahasiswa
dari Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro bernama Gregorius
Rionugroho yang coba membuat sabun cair menggunakan minyak jelantah dan
abu kulit buah kapuk randu.
Supaya
bisa jadi sabun cair, Rionugroho membuatnya dengan mencampurkan minyak
jelantah dan kalium hidroksida yang dipanaskan hingga 110 derajat
celsius selama satu jam sebagai proses saponifikasi. Proses saponifikasi
ini bakal menghasilkan sabun cair dan gliserol.
Kalium
hidroksida sendiri didapatkan dari abu kulit buah kapuk randu yang
memang mengandung senyawa kalium karbonat 78,95 persen, lalu diekstraksi
jadi soda kue dan telah dilarutkan, maka jadilah kalium hidroksida.
2. Nggak cuma sabun cair, cairan pembersih lantai pun bisa dibuat dengan minyak jelantah.
Bukan cuma sabun cair mandi atau cuci
tangan saja, tapi minyak jelantah bisa juga digunakan sebagai sabun
pembersih lantai. Yup! Hal ini pernah dicoba oleh Tim Program
Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
yang menamai eksperimennya ini sebagai “Karbol Milan”.
Mereka mengerjakannya melalui tiga tahapan, yakni:
- Minyak jelantah dijernihkan dahulu
- Membuat caira karbolnya
- Setelah semuanya siap, lalu produknya dikemas.
Sabun
pembersih lantai ini mereka bagi ke dalam berbagai aroma, antara lain
jeruk nipis, apel, melati, dan bougenvil. Kata mereka, sayang minyak
jelantah langsung dibuang, karena merupakan jenis limbah yang dapat
mencemari lingkungan yang nggak bisa larut dalam air yang bersifat
polar. Imbasnya, polusi air lah yang akan terjadi.
3. Sebagai bahan bakar lampu, minyak jelantah juga bisa menerangi setiap sudut di rumahmu.
Buat kamu yang tempat tinggalnya
sering mati lampu, perlu manfaatkan nih minyak jelantah sebagai bahan
bakar lampu minyak. Tanpa ribet, kamu udah bisa menyalakan lampu minyak
dengan minyak jelantah sebagai bahan bakarnya.
5. Udah jadi rahasia umum kalau minyak jelantah bisa digunakan buat bahan bakar biodiesel. Buat sebatas pengetahuan saja, okelah.
Caranya
yaitu, kamu sediakan dulu wadah yang nggak mudah bocor atau terbakar
saat terkena api (misalnya kaleng biskuit), lalu tuangkan minyak
jelantah ke dalamnya. Lalu ambil segumpalan kapas yang telah dipadatkan,
lalu taruh di tengah-tengah tutup kaleng biskuitnya. Kamu perlu
menunggu dulu sampai minyaknya meresap membasahi seluruh bagian kapas.
Terakhir, tinggal bakar deh kapasnya menggunakan korek api.
4. Hobi pelihara tanaman? Minyak jelantah bisa lho dijadikan pupuk penyubur andalan.
Seorang pakar hortikultura dari
Tropiculture Australia telah bernama Chris Nathaniel mengatakan, butuh
10 tahun membuat pupuk karbon dari minyak bekas ini. Dia pilih minyak
goreng yang telah dipakai untuk menggoreng ikan dan keripik kentang,
yakni biasa dipakai untuk pupuk buah-buahan dan sayur-sayuran.
Cara memakai pupuk karbon ini cukup dengan menyemprotkan ke bagian
daunnya sekitar 15 ml per liter air. Tapi, kamu dilarang semprotkan
terlalu sering karena minyak jelantahnya dapat menutupi seluruh
pori-pori pernapasan yang ada pada daun.
5. Udah jadi rahasia umum kalau minyak jelantah bisa digunakan buat bahan bakar biodiesel. Buat sebatas pengetahuan saja, okelah.
Kamu tahu nggak kalau minyak jelantah itu bisa berkualitas tinggi saat dijadikan biodiesel karena kandungan airnya rendah?
Hal
ini dikemukakan oleh para mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia
(UII) Yogyakarta. Mereka menemukan metode yang tepat untuk memanfaatkan
transesterifikasi buat mengkonversi minyak jelantah. Proses ini
dilakukan dengan beri aliran listrik ke dalam larutan minyak jelantah
dengan variasi waktu tertentu. Elektroda atau batang logam yang
digunakan untuk mengaliri listrik titu elah dilumuri dengan larutan
khusus yang disebut kitosan gel.
Reaksi
transesterifikasi sendiri selama elektrolisis mengubah minyak jelantah
ke dalam dua lapisan, yang berwarna coklat merupakan lapisan gliserol
sedangkan lapisan atas yang berwarna kuning keruh merupakan lapisan
biodiesel.
Kalau udah tahu begini, kamu nggak bakal lagi deh sering-sering buang minyak jelantah.
6. Ingin hati dan pikiranmu tenang? Coba deh aromaterapi dari minyak jelantah.
Kamu sering stres dan telah banyak
coba aromaterapi, tapi nggak mempan? Mungkin udah saatnya kamu gunakan
aromaterapi dari minyak jelantah.
Produk
yang dijual dengan nama Mijel Natural Relaxants ini dibuat oleh
mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas
Brawijaya Malang, Jawa Timur. Mereka melakukannya dengan menjernihkan
minyak jelantah dulu agar bisa selanjutnya digunakan. Setelahnya, minyak
bekas ini dicampur dengan jeli dari aroma yang berbeda-beda, misalnya
kopi, cokelat, dan vanila.
Cara
membuatnya pun sangat sederhana, yakni dengan menjernihkan minyak
jelantah dengan memprosesnya pakai ampas tebu yang direndam selama 48
jam. Setelahnya, bubuk jeli ditambahi aroma esens seperti kopi, cokelat,
atau vanila, lalu diolah. Selanjutnya, akan dicetak seperti butiran
kopi dan cokelat bar yang dikemas dalam botol plastik. Dan kini, kamu
bisa mempraktikkannya deh buat hasilkan aromaterapi sendiri.