ANALISIS PENILAIAN PERSEDIAAN GAS PADA PT PRATAMA GAS
MAKASSAR
Oleh ꞉
ARNIATI
Pembimbing
I
Dr.Mukhtar
Sapiri,SE,MM.,M.Kes
Pembimbing
II
Dr.Hasanuddin
Remang,SE,M.Si
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Bosowa
Makassar
ABSTRAK
Arniati
2016. Thesis. Analysis of inventory valuation at PT Pratama Gas Makassar
(guided by Dr.Mukhtar Sapiri, SE, MM., M.Kes as a consultant I and
Dr.Hasanuddin Dimly, SE, M.Si as a consultant to II).
This
research was conducted in August in the city of Makassar, given PT Pratama Gas
Makassar one agent company Pertamina LPG Gas. Accounting methods used to assess
the inventory is very important, because it will affect the rupiah value of
inventory and cost of goods sold and would have an impact on cost of sales and
net income. On the basis of the company should be able to apply the right
method of inventory valuation.
The problem
in this research is is how the scoring system at PT Pratama Gas Inventory
Makassar?
This study
was a qualitative research. This type of research is a case study and
documentation. In this research, data collection techniques used is a field
research.
Keywords: inventory valuation method, cost of goods sold
ANALISIS PENILAIAN PERSEDIAAN GAS PADA PT PRATAMA
GAS MAKASSAR
Oleh ꞉
ARNIATI
ARNIATI
Pembimbing
I
Dr.Mukhtar
Sapiri,SE,MM.,M.Kes
Pembimbing
II
Dr.Hasanuddin
Remang,SE,M.Si
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Bosowa Makassar
ABSTRAK
Arniati 2016. Skripsi. Analisis penilaian persediaan pada
PT Pratama Gas
Makassar (dibimbing oleh Dr.Mukhtar
Sapiri,SE,MM.,M.Kes sebagai konsultan
I dan Dr.Hasanuddin Remang,SE,M.Si sebagai konsultan ke II ).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus di Kota
Makassar, mengingat PT Pratama Gas Makassar salah satu perusahaan
agen Gas LPG Pertamina.
Metode akuntansi yang digunakan untuk menilai persediaan sangat penting, karena
akan mempengaruhi terhadap nilai rupiah persediaan dan biaya barang yang dijual
dan akan berdampak pada harga pokok penjualan dan laba bersih. Atas dasar
tersebut perusahaan harus mampu menerapkan metode penilaian persediaan yang
tepat.
Permasalahan
pada penelitian ini adalah adalah Bagaimana Sistem penilaian Persedian Pada PT
Pratama Gas Makassar?
Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan dokumentasi. Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan.
Kata Kunci :
Metode penilaian persediaan, harga pokok penjualan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu
negara yang bidang perdagangannya sangat mendukung perkembangan perekonomian
negara. Dalam perkembangannyaperekonomian di Indonesia, banyak perusahaan atau
badan usaha yang tumbuhsebagai perusahaan dagang. Pada dasarnya tujuan dari
perusahaan dagang tersebut yaitu untuk memperoleh laba dari hasil usahanya dan
bagaimana menjagakelangsungan hidup perusahaan dengan jangka waktu yang tidak
terbatas (goingconcern). Salah satunya dengan menjaga kekayaan
perusahaan danmempertahankan efektivitas kinerja perusahaan.
Secara umum laporan keuangan
merupakan output atau hasil akhir dari suatu proses. Laporan keuangan inilah
yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan
dalam pengambilan keputusan. Disamping itu sebagai informasi, laporan keuangan
juga sebagai pertanggung jawaban sekaligus menggambarkan indikator kesuksesan
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Perusahaan merupakan usaha yang
didirikan untuk menghasilkansuatu atau beberapa barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Perusahaan yang menghasilkan barang pastilah membutuhkan yang namanya
persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha
akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa.
Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut
hendaknya lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkannya.
Permasalahan persediaan kerap kali
dihadapi oleh para pengambil keputusan khususnya dalam bidang persediaan, baik
dalam produksi barang maupun jasa. Pada dasarnya perusahaan yang melakukan
proses produksi haruslah melakukan pengendalian persediaan untuk menciptakan
suatu ketepatan dalam merencanakan besarnya produksi yang akan dilempar
kepasaran nantinya.
PT Pratama Gas Makassar merupakan agen gas LPG resmi
Pertamina dimakassar. Perusahaan ini menjual Gas Lpg 3kg, 12 kg, dan 50 kg.
Berdasarkan
uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik mencoba mengkaji,
meneliti, serta membahas mengenai masalah pokok dengan judul “Analisis
penilaian persediaan pada PT Pratama Gas
Makassar”.
II TINJAUAN PUSTAKA
1
Definisi
Persediaan
Persediaan
atau inventory adalah salah satu
elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan. Tanpa
persediaan, perusahaan akan menghadapi risiko, yaitu tidak dapat memenuhi
keinginan pelanggan atas barang produksi.Persediaan merupakan salah satu aktiva
yang paling penting dalam operasi kegiatan perusahaan dagang.
Secara umum, inventory atau persediaan barang dapat kita artikan sebagai elemen utama modal kerja
dan merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, serta terus menerus
mengalami perubahan.
Untuk
lebih jelasnya mengenai persediaan, maka akan dipaparkan beberapa pengertian
persediaan seebagai berikut:
Rangkuti
(2007) menyatakan bahwa “persediaan adalah bahan-bahan, bagian yang disediakan,
dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses
produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi
permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.”
Sofyan
Assauri (1978) , merumuskan definisi persediaan sebagai berikut:
“persediaan
adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan
barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan
bahan bakuyang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.”
M.
Munandar (1979) mengatakan persediaan adalah “Sebagai persediaan barang-barang
(bahan-bahan) yang menjadi objek usaha pokok perusahaan”.
Dari
kedua kutipan diatas, jelas bahwa persediaan merupakan sejumlah bahan atau
barang yang disediakan oleh perusahaan baik berupa bahan jadi, bahan mentah
maupun barang dalam proses yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi
perusahaan demi memenuhi permintaan konsumen setiap waktu.
2
Penilaian
Persediaan
Penilaian persediaan adalah menentukan nilai persediaan yang akan disajikan
dalam laporan keuangan. Penilaian persediaan mempunyai pengaruh penting dalam
pendapatan yang dilaporkan pada posisi keuangan perusahaan. Untuk mencapai laba
yang optimal maka perusahaan dapat menggunaka ntiga metode yaitu metode FIFO,
yang digunakan pada saat harga-harga yang terus menonjak akan menghasilkan laba
yang tinggi dalam laporan perhitungan laba rugi, tetapi memberikan penghematan
pajak penghasilan. Metode rata-rata tertimbang adalah merupakan gabungan antara
FIFO dan LIFO.
Untuk menghindari kerugian atas resiko akibat
persediaan, maka diperlukan metode penilaian yang baik oleh manajemen untuk
mengoptimalkan persediaan sehingga nilai dari persediaan tersebut disajikan
secara wajar dalam laporan keuangan. Terdapat berbagai macam metode yang
digunakan untuk penilaian persediaan yaitu metode FIFO, metode LIFO, dan metode
rata-rata. Sebelum PSAK 14 mengadopsi IAS
2 inventories, perusahaan dalam menilai persediaan boleh menggunakan metode
FIFO, LIFO, dan rata-rata.
III Metode Penelitian
3.1
Metode
Analisis
Tekhnik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode perpectual dengan sistim FIFO
(First In First Out) dimana barang yang masuk pertama akan dihitung sebagai
barang yang pertama keluar.
IV Hasil dan
Pembahasan
1.1
Deskripsi Data
1.
Hasil
Penelitian
Pada umunya dalam sebuah
perusahaan dagang selama menjalankan operasinya perusahaan selalu memiliki dan
menyimpan persediaan yang terdiri dari berbagai macam dan jenis barang untuk
dijual kembali tanpa mengubah lebih lanjut (barang jadi). Berdasarkan hasil
penelitian, persediaan yang ada pada PT Pratama Gas Makassar adalah persediaan
tabung Gas LPG 3 Kg, 12 Kg dan 50 Kg.
Jumlah
Persediaan tabung gas
LPG yang dimiliki oleh perusahaan pada tahun 2015 dapat disajikan dalam tabel sebagai
berikut :
TABEL 4.1
PERSEDIAAN TABUNG GAS LPG
PT PRATAMA
GAS MAKASSAR
TAHUN 2015
No
Jenis
Barang
Unit
(Kg)
Harga
/ Unit
Jumlah
1
3
Kg
300
Rp15000
Rp 4500000
2
12
Kg
400
Rp 132000
Rp 52800000
3
50
Kg
70
Rp 564000
Rp 39480000
Sumber :Data diolah PT
Pratama Gas Makassar, 2016
Berdasarkan
data tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah persediaan gas terbesar
tahun 2015 yaitu tabung gas LPG ukuran 50 Kg, kemudian ukuran 12 Kg dan 3 Kg.
PT Pratama Gas Makassar mencatat harga pokok persediaan untuk menunjukan harga perolehan
persediaan sampai persediaan tersebut siap untuk dijual. Harga pokok persediaan
yang dilakukan oleh perusahaan yaitu mencatat harga beli sebesar harga
pembelian barang. Sistem pembelian yang dilakukan oleh perusahaan adalah FOB
Shipping point yaitu pada saat barang dipindahkan kealat pengangkutan yang
akan membawa persediaan ke gudang pembeli maka hak kepemilikan dipindahkan ke
tangan pembeli dan baiya yangdikeluarkan untuk membayar biaya pengadaan yaitu
biaya angkut tersebut tidak dimasukkan ke dalam harga pokok persediaan. Bagi
perusahaan, biaya ini hanya dicatat sebagai beban operasional.
TABEL 4.2
PERHITUNGAN PERSEDIAAN TABUNG GAS LPG
PT PRATAMA
GAS MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE FIFO (FIRST IN FIRST OUT)
Tabung 3 Kg
Tabung
12 Kg
Tabung 50 Kg
Sumber
:PT Pratama Gas Makassar, 2016
Seperti yang telah dijelaskan pada tabel di atas
maka dapat diketahui persediaan barang akhir yang menggunakan metode perpectual
sebesar:
Berdasarkan perhitungan FIFO dalam
perhitungan untuk periode 31 desember 2015 sebagai berikut :
LPG 3 Kg
= 330 @ Rp 18.000 = Rp 5.940.000
630 @ Rp 18.000 = Rp 11.340.000
244 @ Rp 18.000 = Rp 4.392.000
LPG 12 Kg = 664 @ Rp 138.000 = Rp 91.632.000
814 @ Rp 138.000 = Rp 112.332.000
664 @ Rp 138.000 = Rp 91.632.000
LPG 50 Kg = 130 @ Rp 527.000 = Rp 68.510.000
160 @ Rp 527.000 = Rp 84.320.000
122 @ Rp 527.000 = Rp 64.294.000
Berdasarkan perhitungan diatas,
diketahui persediaan akhir tabung Gas paling besar yakni ukuran 12 Kg yaitu Rp
91.632.000, kemudian tabung Gas 50 Kg sebesar Rp 64.294.000 dan terakhir ukuran
3 Kg yaitu Rp 4.392.000. Untuk Harga Pokok Penjualan yang tertinggi adalah tabung
gas ukuran 12 Kg Rp 230.118.000, kemudian tabung Gas 50 Kg Rp 125.096.000 dan
terakhir tabung Gas 3 Kg Rp 69. 858.000
1.2
Pembahasan
Persediaan
tabung gas LPG 3 Kg, LPG 12 Kg dan 50 Kg pada PT Pratama Gas Makassar adalah
aset terbesar yang merupakan aset lancar berupa barang untuk mendukung kegiatan
operasional perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual kepada masyarakat. Dimana
PT Pratama
Gas Makassar melakukan pengisian ulang tabung gas LPG 3 Kg,
LPG 12 Kg dan 50 Kg pada PT Pertamina. Pengakuan persediaan tabung gas LPG 3 Kg, LPG 12 Kg dan 50 Kg
pada PT Pratama Gas Makassar yaitu pada saat diterima hak kepemilikannya
berpindah, dimana pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan
dengan hasil inventarisasi fisik oleh bagian pencatatan persediaan tabung gas LPG
3 Kg, LPG 12 Kg dan 50 Kg pada PT Pratama Gas Makassar. Sistem pencatatan
persediaan tabung gas LPG 3 Kg, LPG 12 Kg dan 50 Kg pada PT Pratama Gas
Makassar menggunakan sistem pencatatan perpetual. Untuk menjamin keakuratan
pencatatan secara perpetual maka sebaiknya setiap persediaan tabung gas LPG 3
Kg, LPG 12 Kg dan 50 Kg yang masuk dan keluar dicatat dalam jurnal. Berikut ini
adalah jurnal pada persediaan tabung gas LPG 3 Kg, LPG 12 Kg dan 50 Kg selama
periode 31 Desember tahun 2015
TABEL 4.3
JURNAL UNTUK TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN PERSEDIAANTABUNG GAS LPG 3
KG, 12 KG DAN 50 KG
TAHUN 2015
Sumber : Data diolah,
2016
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengakuan persediaan tabung gas LPG 3 Kg, 12 Kg dan 50 Kg pada PT Pratama Gas
Makassar telah sesuai dengan pengakuan persediaan berdasarkan PSAK 14 tentang
Akuntansi Persediaan. Pengukuran persediaan tabung gas LPG 3 Kg,12 Kg dan 50 Kg
pada PT Pratama Gas Makassar disajikan sebesar biaya perolehan karena diperoleh
dengan pembelian. Dengan data hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai
penilaian Tabung Gas LPG 3 Kg,12 Kg dan 50 Kg pada PT Pratama Gas Makassar perusahaan menggunakan metode
Masuk Pertama Keluar Pertama karena metode ini memudahkan perusahaan dalam
melakukan penilaian persediaan setiap saat, dan meningkatkan pendapatan
perusahaan jika suatu saat harga mengalami fluktuasi dimana metode FIFO sangat
berpengaruh terhadap besarnya nilai persediaan lebih tinggi karena harga pokok
dari barang yang dijual dianggap sesuai dengan urutan
pembeliannya dan harga pokok persediaan yang dibeli/diterima lebih awal rendah
dari pembelian akhir. Meskipun perusahaan telah menggunakan metode perpetual
tetapi nilai persediaan akhir yang disajikan belum dapat menyajikan nilai
persediaan yang sesungguhnya karena perusahaan belum
mencatat biaya pembelian barang dagang dengan menambah harga pokok persediaan
dalam setiap pembelian. Persediaan yang dimiliki PT Pratama Gas Makassar
terlalu rendah karena biaya pembelian barang dagang (biaya angkut) tidak didistribusikan
ke dalam harga pokok persediaan. Hal tersebut akan akan berpengaruh terhadap persediaan
awal pada tahun 2016 yang akan terlalu rendah. Dimana persediaan awal pada
tahun 2016 merupakan persediaan akhir tahun 2015.
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah dilakukan penilaian persediaan pada PT Pratama Gas
Makassar, terlihat bahwa pengakuan persediaan, penilaian persediaan yang
dilakukan PT Pratama Gas Makassar sudah sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 14 (PSAK No. 14) dengan mengunakan metode rata-rata
perpektual sedangkan penilaiannya menggunakan metode MPKP. Akan tetapi
pengukuran persediaan Tabung Gas LPG 3 Kg, 12 Kg dan 50 Kg belum sesuai dengan
PSAK No. 14. Ini disebabkan karena berdasarkan hasil pembahasan penetuan harga
pokok persediaan barang dagang pada PT Pratama Gas Makassar, bahwa penentuan
harga pokok persediaan barang dagang untuk tahun 2015 tidak sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14. Karena perusahaan tidak
menambah biaya pembelian barang dagang yang dalam hal ini biaya angkut ke dalam
harga pokok persediaan dagangnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
akuntansi persediaan pada Tabung Gas LPG 3 Kg, 12 Kg dan 50 Kg yang diterapkan
oleh PT Pratama Gas Makassar belum sepenuhnya sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tentang Akuntansi Persediaan.
5.2
Saran
Berdasarkan
kesimpulan diatas, maka disarankan agar pimpinan PT Pratama Gas Makassar dapat
mempertahankan penerapan pencatatan akuntansi persediaannya dimasa yang akan
datang.
DAFTAR
PUSTAKA
Harmono, 2011 ,
Manajemen Keuangan, Edisi 1 jilid 2, Jakarta : Bumi Aksara
Manullang, 2005,
Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi 1, Yokyakarta : Andi
Bustami Bastian
dan Nurlela, 2009, Akuntansi Melalui
Pendekatan Manajerial, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Jakarta : Mitra
Wacana Media
Indrajit,
R.E. dan R. Djokopranoto. 2003. Manajemen Persediaan. Grasindo. Jakarta.
Universitas
Politeknik PalComTech, 2008, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi.
Palembang
Fitriani,
2013, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi. Makassar
Ray H. Garrison
dan Eric W. Norren, 2011, Akuntansi
Manajerial. Jakarta : Salemba Empat.
Hery. 2009. Pengantar
Akuntansi 1. Jakarta: Universitas Indonesia
Dwi Martani,dkk.2102.Akuntansi keuangan
Menengah Berbasis PSAK. Edisi 2 Buku1.Jakarta :Salemba Empat
Hery. 2011. Akuntansi: Aktiva, Utang, dan Modal.
Yokyakarta
ABSTRAK
Keywords: inventory valuation method, cost of goods sold
|
TABEL 4.2