Kajian Sel
Biologi
sel modern berkembang dari integrasi antara sitologi, yaitu kajian
tentang struktur sel, dan biokimia, yaitu kajian tentang molekul dan
proses kimiawi metabolisme. Mikroskop merupakan peralatan yang paling
penting dalam sitologi, sementara pendekatan biokimia yang disebut
fraksinasi sel juga telah menjadi sangat penting dalam biologi sel.
Mikroskopi
Mikroskop berperan dalam kajian tentang sel sejak awal penemuannya. Jenis mikroskop yang digunakan para ilmuwan Renaisans dan yang kini masih banyak digunakan di laboratorium ialah mikroskop cahaya. Cahaya tampak dilewatkan menembus spesimen dan kemudian lensa kaca yang merefraksikan
cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen tersebut diperbesar
ketika diproyeksikan ke mata pengguna mikroskop. Namun, mikroskop cahaya
memiliki batas daya urai, yaitu tidak mampu menguraikan perincian yang
lebih halus dari kira-kira 0,2 µm (ukuran bakteri
kecil). Pengembangan teknik penggunaan mikroskop cahaya sejak awal abad
ke-20 melibatkan usaha untuk meningkatkan kontras, misalnya dengan
pewarnaan atau pemberian zat fluoresen.
Selanjutnya, biologi sel mengalami kemajuan pesat dengan penemuan mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron
sebagai pengganti cahaya tampak dan dapat memiliki resolusi (daya urai)
sekitar 2 nm. Terdapat dua jenis dasar mikroskop elektron, yaitu
mikroskop elektron transmisi (transmission electron microscope, TEM) dan mikroskop elektron payar (scanning electron microscope,
SEM). TEM terutama digunakan untuk mengkaji struktur internal sel,
sementara SEM sangat berguna untuk melihat permukaan spesimen secara
rinci.
Fraksinasi sel
Fraksinasi sel
ialah teknik untuk memisahkan bagian-bagian sel. Secara umum, teknik
ini melibatkan homogenisasi, yaitu pemecahan sel secara halus dengan
bantuan blender atau alat ultrasuara, dan sentrifugasi, yaitu pemisahan komponen-komponen sel oleh gaya sentrifugal dalam alat sentrifuge, alat seperti komidi putar
untuk tabung reaksi yang dapat berputar pada berbagai kecepatan.
Sentrifuge yang paling canggih, yang disebut ultrasentrifuge, dapat
berputar secepat 80.000 rotasi per menit (rpm) dan memberikan gaya pada partikel-partikel sampel hingga 500.000 kali gaya gravitasi bumi (500.000 g).
Pemutaran homogenat di dalam sentrifuge akan memisahkan bagian-bagian
sel ke dalam dua fraksi, yaitu pelet, yang terdiri atas
struktur-struktur lebih besar yang terkumpul di bagian bawah tabung
sentrifuge, dan supernatan, yang terdiri atas bagian-bagian sel yang
lebih kecil yang tersuspensi dalam cairan di atas pelet tersebut.
Supernatan ini disentrifugasi kembali dan prosesnya diulangi, dengan
kecepatan putaran yang semakin tinggi pada setiap tahap, sehingga
komponen sel yang semakin lama semakin kecil terkumpul dalam pelet yang
berurutan.
Lihat Juga Artikel Lengkap: Sel (Biologi)
Terima kasih atas kunjungan anda di LingkaranDunia Serta membaca artikel mengenai Sel dalam ilmu Biologi, dan semoga ilmu yang kami bagikan ini bermanfaat buat anda.