Energi terbarukan tenaga angin ini sangat cocok
dengan Indonesia, karenan sumber energy (angin) sangat melimpah Negara kita,
pemerinta mesti memperhatkan ini demi masa depan Negara kita dan bebas dari
polusi.
Perkembangan
teknologi dalam dua dekade terakhir menghasilkan turbin angin yang modular dan
mudah dipasang. Saat ini sebuah turbin angin modern 100 kali lebih kuat
daripada turbin dua dekade yang lalu dan ladang angin saat ini menyediakan
tenaga besar yang setara dengan pembangkit listrik konvensional. Pada
awal tahun 2004, pemasangan tenaga angin secara global telah mencapai 40.300 MW
sehingga tenaga yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 19 juta
rumah tangga menengah di Eropa yang berarti sama dengan mendekati 47 juta
orang.
Dalam 15 tahun
terakhir ini, seiring meningkatnya pasar, tenaga angin memperlihatkan
menurunnya biaya produksi hingga 50%. Saat ini di wilayah yang anginnya
maksimum, tenaga angin mampu menyaingi PLTU batu bara teknologi baru dan di
beberapa lokasi dapat menandingi pembangkit listrik tenaga gas alam.
Tenaga Angin pada tahun 2020
Selama beberapa
tahun terakhir pemasangan kapasitas angin meningkat melebihi 30%. Hal
tersebut membuat target untuk menjadikan tenaga angin mampu memenuhi
kebutuhan energi dunia hingga 12 persen pada tahun 2020
menjadi realistis. Di saat bersamaan hal tersebut juga akan membuka kesempatan
terbukanya lapangan pekerjaan hingga dua juta dan mengurangi emisi CO2 hingga
10.700 juta ton.
Berkah terus meningkatnya ukuran dan kapasitas rata-rata turbin, pada
tahun 2020 biaya pembangkit listrik tenaga angin pada wilayah yang menunjang
akan turun hingga 2.45 sen per KWh- lebih murah 36 persen dari biaya pada tahun
2003 yang mencapai 3.79 euro/KWh. Sambungan kabel listrik tidak termasuk
dalam biaya ini.
Sumber angin dunia
sangat besar dan menyebar dengan baik di semua kawasan dan negara. Menggunakan
teknologi saat ini, tenaga angin diperkirakan dapat menyediakan 53.000
Terawat/jam setiap tahunnya. Yang berarti dua kali lebih besar dari proyeksi
permintaan energi pada tahun 2020-meninggalkan tempat yang penting untuk
tumbuhnya industri bahkan dalam 1 dekade kedepan. Amerika Serikat sendiri
mempunyai potensi angin yang cukup untuk menyediakan pasokan kebutuhan
energinya bahkan tiga kali lebih besar daripada kebutuhannya.
Kelebihan Tenaga Angin
Ramah lingkungan-
keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya level emisi karbon
dioksida penyebab perubahan ikilm. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang
sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.
Penyeimbang energi
yang sangat baik -emisi karbon dioksida berhubungan dengan proses
produksi. Pemasangan dan penggunaan turbin angin selama rata-rata
20 tahun siklus hidup 'membayar kembali' terjadinya emisi setelah
3-6 bulan pertama-yang berarti lebih dari 19 tahun produksi energi tanpa ongkos
lingkungan.
Cepat
menyebar-pembangunan ladang angin (wind farm) dapat diselesaikan dalam
waktu seminggu. Menara turbin, badan dan bilahan besi di pasang di
atas permukaan beton bertulang dengan menggunakan alat pemindah besar.
Sumber energi terbarukan dan dapat diandalkan- angin yang menjalankan turbin
selalu gratis dan tidak terkena dampak harga bahan bakar fosil yang fluktuatif.
Tenaga ini juga tidak butuh untuk ditambang, digali atau dipindahkan ke
pembangkit listrik. Seiring meningkatnya harga bahan bakar fosil, nilai tenaga
angin juga meningkat dan biaya keseluruhan pembangkit akan menurun.
Selanjutnya, dalam
proyek besar yang menggunakan turbin ukuran medium yang sudah disetujui,
tenaga angin mampu beroperasi hingga 98% secara konstan. Artinya hanya dua
persen waktu turun mesin untuk perbaikan- catatan yang jauh lebih baik dari
yang bisa diharapkan dari pembangkit listrik konvensional.
Variable Angin
Variable angin menimbulkan masalah manajemen sistem jaringan listrik lebih
sedikit daripada yang diharapkan oleh pihak-pihak yang skeptis.
Ketidakstabilan permintaan energi dan kebutuhan untuk melindungi gagalnya
pembangkit listrik konvensional memenuhi kebutuhan tersebut, sesungguhnya
membutuhkan sistem jaringan listrik yang lebih fleksibel daripada tenaga angin,
dan pengalaman dunia nyata telah menunjukan bahwa sistem pembangkit listrik
nasional mampu menjalankan tugas tersebut. Pada malam berangin, sebagai contoh,
turbin angin 50% pembangkit listrik di bagian barat Denmark, tapi kekuatannya
telah terbukti dapat diatur.
Penciptaan jaringan
listrik yang super mengurangi masalah ketidakstabilan angin.
Caranya dengan membiarkan perubahan pada kecepatan di
wilayah-wilayah berbeda untuk diseimbangkan satu sama lain.
Bergerak ke depan
Perkembangan
tenaga angin berkembang dengan pesat saat ini, namun demikian masa depan tenaga
ini belum terjamin. Saat ini tenaga angin telah dimanfaatkan oleh sekitar
50 negara di dunia. Namun sejauh ini kemajuan itu disebabkan oleh usaha
segelintir pihak, yang dipimpin oleh Jerman, Spanyol dan Denmark.
Negara-negara lain perlu untuk memperbaiki industri tenaga angin secara
dramastis jika target global ingin dicapai. Oleh karena itu prediksi untuk
menjadikan tenaga angin dapat memasok energi dunia sebesar 12 persen pada
tahun 2020 sebaiknya tidak dilihat sebagai hal yang pasti, tapi sebagai
tujuan-satu kemungkinan masa depan yang kita bisa pilih jika kita mau.
Jangan Lupa di LIKE